Senin, 15 Februari 2010

Ada apa dengan doa?

-->Bisamillaahirrohmaanirrohiim
Ada ungkapan menarik di dalam kitab Al Hikam. Kalau kita artikan secara bebas kira2 bunyinya seperti ini “Ditundanya datangnya pemberian Allah dari doa yang sudah diulang-ulang itu janganlah menyebabkan kamu berputus asa. Sebab pemberian dari doa yang dimohonkan itu ada dalam jaminan Allah bagi kamu. Pemberian itu berdasarkan pada apa yang Allah pilihkan untukmu bukan pada apa yang kamu pilih untukmu sendiri. Pemberian itu diberikan pada waktu yang Allah kehendaki bukan pada waktu yang kamu kehendaki”
Jadi apa yang kita mohonkan itu sebenarnya telah dikabulkan Allah, dijamin dikabulkan Allah. Mengapa kita harus ragu dengan apa yang kita mohonkan

bila kita telah sungguh-sungguh berdoa? Dalam benak kita memang sering timbul tanda tanya mengapa kita sudah berdoa berkali-kali dan diulang-ulang, tapi kok nggak kunjung dikabulkan? Perasaan seperti ini kadang menjadikan kita putus asa. Kadang hal ini juga menyebabkan kita menjadi agak malas beribadah, tidak mau berdoa dan ada keinginan untuk bermaksiat.
Ada cerita bahwa dulu ada seorang yang protes kepada Allah karena ia sudah berdoa berkali-kali namun ia merasa bahwa doanya tidak dikabulkan. Lalu Allah menanyai malaikat. Wahai malaikat lihatlah catatan orang ini, ia menuntut bahwa Aku tidak mengabulkan doanya. Lalu malaikat menunjukkan catatan orang tersebut lalu berkata kepada Allah. Wahai Allah, menurut catatan, orang ini pada hari kemarin lusa seharusnya ia tertimpa bencana yang menyebabkan rusaknya anggota badannya, namun itu telah dihapus untuk menggantikan doa-doanya.
Renungkanlah hadits nabi berikut ini : “Tidak ada doa dari orang yang berdoa kecuali dalam tiga hal. 1. adakalanya disegerakan, 2. adakalanya disimpan untuk diberikan di akhirat, 3. adakalanya diganti dengan selamat dari bencana yang semisalnya.”
Sekarang bila kita disuruh memilih, misalnya kita berdoa supaya diberi mobil, apakah memilih diberi mobil atau selamat dari penyakit tomor ganas yang menyebabkan kelumpuhan atau kematian? Padahal kalau harus mengobati tumor itu biayanya setara dengan harga pembelian mobil itu?.
Oleh karena itu, relalah dengan terwujudnya permohonan itu berdasarkan apa yang Allah pilihkan buat kita bukan berdasarkan apa yang kita pilih buat kita sendiri. Karena apa yang kita pilih belum tentu baik buat kita, sedang apa yang dipilihkan Allah pastilah terbaik buat kita. Sadarlah bahwa ilmu kita itu amat sedikit. Ilmu yang telah berlalu yang kita dapat, itu hanya yang kita ingat saja yang kita miliki, yang selainnya tidak kita kuasai lagi. Yang sekarang terjadi itu tidak semuanya kita dapat kuasai, betapa banyak kejadian yang terjadi pada saat ini yang kita tidak mengetahui. Kita hanya dapat mengetahui apa yang dapat kita indra saja. Yang akan terjadi di masa mendatang, kita amat sedikit lagi dari apa yang telah kita ketahui. Ilmu Allah itu meliputi masa yang telah lalu, masa kini dan dan masa mendatang. Jadi kalau Allah memilihkan sesuatu itu berarti itu adalah yang terbaik buat kita, bukan berdasarkan apa yang kita pilih.
Sabarlah dengan terwujudnya permohonan itu berdasarkan waktu yang dikehendaki Allah, bukan bersarkan waktu yang kita inginkan. Ibarat anak TK minta sepeda motor, meskipun orang tuanya itu mampu membelikan dan anaknya hampir setiap hari minta supaya dibelikan sepeda motor, kalau bagi orang tua yang bijak tentu tidak akan membelikannya, karena pertimbangan belum saatnya. Oleh karena itu, Pantaskanlah diri kita untuk menerima permohonan itu, dengan memperbanyak ilmu dan memperbaiki akhlak kita, baik kepada Allah, kepada sesama dan kepada alam sekitar. Semoga diberi kekuatan untuk memantaskan diri menerima apa yang kita mohonkan. Amin.
Salam Sukses Bahagia
By Nur Muhid.


Ingin Umroh??? Ada kendala biaya???? Mau kerja  sampingan????
Silakan kontak 0852 2580 5657

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda