Kamis, 18 Februari 2010

Anehkah kita?

-->Bismillaahirrohmaanirrohiim Bila kita membaca komentarnya Syeh Ibrohim bin Ashom mengenai keunikan kita, kita akan sadar bahwa kita ini memang aneh. Aneh seperti apa sih? Mari coba kita perhatikan statemen berikut ini :
1. Kita mengakui bahwa Allah itu haq ada-Nya, haq janji-Nya, haq surga-Nya, haq neraka-Nya. Namun kita tidak melakukan apa yang menjadi hak-hak Allah dengan baik dan sungguh-sungguh. Padahal kita terhadap atasan kita di kantor atau di mana pun di bidang kehidupan ini, yang ada kemungkinan mengingkari janjinya, yang ada kemungkinan tidak akan selamanya menjadi atasan kita, kita sangat taat. Kalau karena ada perasaan takut dipecat. Mengapa kita merasa aman dengan siksa-Nya dengan

menyepelekan perintah-perintah-Nya? Kebalkah kita dengan siksa-Nya? Mengapa kita lebih mentaati sesuatu yang sementara keadaannya? Mengapa kita lebih takut kepada sesuatu yang kecil kekuasaannya?
2. Kita mengakui bahwa kita mencintai nabi Muhammad saw, tapi tidak mau menjalankan sunah-sunahnya. Apakah cukup pengakuan tanpa bukti? Apakah kita senang bila ada orang bilang “Saya mencintai Anda”, tapi perilakunya sama sekali tidak menunjukkan bahwa dia mencintai Anda? Apa yang kita anjurkan, tidak dia pedulikan, dia mengikuti anjuran-anjuran dari orang yang selain dari kita. Apa yang kita senangi, tidak dia lakukan. Apa yang kita benci, tidak dia jauhi. Apakah perilaku kita juga demikian terhadap nabi kita?
3. Kita ingin masuk surga, namun kita tidak mau menjalankan amalan-amalan ahli surga. Ibarat kita mau ke Jakarta, sedang posisi kita di semarang, kita tidak melangkah sebagaimana apa yang ditempuh oleh orang-orang yang mau ke Jakarta, kita malah melangkah ke arah Surabaya, yaitu arah yang berlawanan, padahal kita ingin sampai di Jakarta. Mungkinkah itu terwujud?
4. Kita tidak ingin masuk ke neraka, tapi amalan-amalan kita seperti amalan-amalan ahli neraka. Ibarat kita ingin selamat dari jurang yang dalam, namun kita malah mendekatinya dan bermain-main di tepian jurang itu. Selamatkah kita dari jurang bila kita bermain-main di tepian jurang itu? Selamatkah kita dari api neraka bila kita melakukan amalan-amalan ahli neraka?
5. Kita mengakui bahwa setan itu adalah musuh bagi kita, tapi kita malah berteman dengannya. Al Qur’an telah beberapa kali mengingatkan kepada kita bahwa “setan itu musuh yang nyata bagimu”. Bagaimana pun kita berbuat baik kepadanya dan seakrab apa pun kita dengan setan, ia tetap saja akan menyesatkan kita. Tidak ada kata kasihan atau pilih kasih dari setan terhadap kita, semuanya akan ia sesatkan kecuali orang-orang yang ikhlas. Mungkinkah kita akan selamat dari musuh kita bila kita selalu menuruti kemauan musuh kita itu?
6. Kita yakin bahwa mati itu adalah sesuatu yang pasti terjadi, tapi kita tidak mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Kita sering merasa bahwa kematian kita masih lama, sehingga kita merasa aman bila perilaku kita jauh dari ajaran agama yang melalaikan kita dari mempersiapkan bekal kematian kita. Apakah kita tahu pasti kapan kita akan mati, sehingga merasa aman menunda-nunda mempersiapkan bekal kematian kita? Sampai kapankah kita akan terus begini?
7. Kita melayat dan mengantarkan jenazah, tapi kita tidak mengambil pelajaran darinya. Bila kita melayat kepada seseorang yang jenazah itu disolatkan dan diantarkan ke kuburan oleh orang banyak, maka tanyakanlah pada diri kita “Apakah bila saya mati nanti, orang yang mensolatkan dan yang mengantarkan jenazah saya akan sebanyak ini? Amalan sebanyak apakah yang sayas perbuat sehingga membuat banyak orang senang mensolatkan dan mengantarkan jenazah saya ke kuburan nanti? Bila kita melayat kepada seseorang yang jenazah itu disolatkan dan diantarkan oleh sedikit orang, maka tanyakanlah pada diri kita “Apakah jika saya mati nanti, orang yang mensolatkan dan orang yang mengantarkan jenazah saya akan sama sedikitnya dengan orang yang mensolatkan dan mengantarkan jenazah ini?” Tinggalkanlah amalan-amalan buruk kita sedikit demi sedikit, sehingga saat kematian kita nanti, kita menjadi lebih baik dari saat ini.
Demikian ulasan sederhana ini, Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Salam Sukses Bahagia
By Nur Muhid


Ingin Umroh??? Ada kendala biaya???? Mau kerja  sampingan????
Silakan kontak 0852 258 5657

Label:

1 Komentar:

Pada 19 April 2010 pukul 20.09 , Blogger Tohir mengatakan...

Kita Mengakui kok judulnya aneh ta pak?
ya gitulah orang kalau senang selingkuh mau ke Jakarta malah ke Surabaya

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda