Jumat, 19 Februari 2010

Gambaran riya

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Banyak gambaran yang dipaparkan oleh Al Qur’an berbagai contoh amalan yang dilakukan secara riya. Salah satunya adalah sebagaimana yang tertera di ayat 266 surat Al Baqoroh. Allah berfirman :
ايودُّ احدُكم ان تكون له جنّةٌ من نخيل واعناب تجري من تحتها الانهارُ له فيها من كلّ ثمرات واصابَه الكبرُ وله ذريّةٌ ضعفاءُ فاصابها اعصارٌ فيه نارٌ فاحترقت كذالك يبيّن الله لكم الايات لعلّكم تتفكرون
Artinya : “Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu memikirkannya.”
Bisa kita bayangkan betapa kecewanya orang yang sudah tua,

ia mempunyai kebun yang sangat subur, kebun itu dia tanami berbagai macam tanaman buah, bertahun-tahun dia merawat agar tanaman-tanamannya itu dapat hidup dengan subur dan dapat berbuah dengan lebat. Kini tanaman itu telah berbunga dengan lebat, hari berganti hari bunga itu berangsur-angsur berubah menjadi buah. Buah-buah ini pun berangsur-angsur membesar dan menua. Apa yang telah lama diharapkannya sekarang mulai nampak di depan mata. Kini datanglah saat yang dinanti-nantikannya itu, yaitu saat di mana dia akan memanen buah-buahan yang diidamkannya itu. Tiba-tiba bencana alam datang yang meluluh-lantakkan seluruh isi kebun itu. Tak satu pun buah yang dapat dipetiknya.
Padahal dia mempunyai tanggung jawab menghidupi keluarga. Kalau harus menanam kembali, rasanya sudah tidak mungkin lagi, karena dirinya telah tua, tenaganya telah lemah, sementara anak yang diharapkan dapat membantunya masih kecil, belum bisa diandalkan. Yang mestinya dia dapat pensiun dari hasil kebun itu, namun ternyata faktanya tidak demikian. Apa yang diharapkan itu sekarang telah musnah. Sekarang dia harus menerima kenyataan pahit itu dengan sangat kecewa sekali.
Begitulah gambaran ketika di akhirat nanti, orang yang beramal dengan riya yang menyangka bahwa salat berjamaahnya, zakat tiap bulannya, haji tiap tahunnya dan sedekah-sedekahnya itu semua akan membahagiakan dirinya di akhirat, ternyata kosong karena amal-amalnya itu ditelan riya. Apa yang dulu diharapkan itu sekarang telah hilang, mau kembali hidup di dunia lagi sudah tidak mungkin, mau berbuat baik dengan ikhlas tapi sekarang bukan saatnya lagi. Jadi tidak ada pilihan lagi kecuali melangkah dengan penuh penyesalan yang dalam.
Demikian ulasan sederhana ini, Semoga kita semua terhindar dari penyakit beramal dengan riya. Amin.
Salam Sukses Bahagia
By Nur Muhid.
0852 258 5657

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda