Selasa, 20 April 2010

Bismillah

Bismillahirrohmaanirrohiim
Ada yang perlu diperhatikan dari penggunaan kalimat “bismi” pada kalimat Bismillahir rohmaanir rohiim sebagai ayat yang pertama dari surat Al Fatihah. Arti ayat itu adalah “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”. Mengapa menggunakan tambahan dua kata “dengan nama” di depan kalimat basmalah tersebut? Padahal dengan menggunakan kalimat “Allahur rohmaanir rohiim” artinya “Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang” sudah dapat memahamkan. Tentu hal ini ada hikmah di balik penggunaan dua kata itu.
Kita pernah mendengar statemen “Apalah arti sebuah nama?” tapi di sini kita dihadapkan pada statemen yang mengesankan pentingnya “nama”. Sekarang tugas kita adalah mencari apa saja urgennya dari penggunaan nama itu. Pertama, adanya ‘nama’ itu akan memudahkan untuk mencarinya. Contohnya; Bila kita minta tolong kepada seseorang yang belum mengenal flashdisk. Kita tunjukkan barang itu kepadanya sampai dia tahu perkiraan ukuran, bentuk dan warna dari flashdisk kita itu. Lalu kita minta supaya dia membelikan barang yang sudah dia amati itu namun kita tidak memberi tahu apa nama dan fungsinya. Apa yang terjadi?



Kita dapat membayangkan betapa seringnya dia harus merasa kecewa karena ditolak oleh penjual gara-gara tidak tahu namanya itu. Pertama mungkin dia akan pergi ke toko kelontong, di sana dia akan menerangkan kreteria barang yang akan dibelinya, lalu dia akan ditunjukkan korek gas/ bensol. Karena tidak cocok, dia pun menggeleng lalu pergi ke toko lainnya. Mungkin dia akan pergi ke toko obat, dia menerangkan kreteria barang itu, dia akan ditunjukkan beberapa jenis obat yang bentuknya sebagaimana yang dia terangkan. Dia harus pamit lagi karena tidak ada yang sesuai. Berikutnya mungkin dia pergi ke toko onderdil, di sana dia akan menerangkan lagi, lalu dia akan ditunjukan beberapa jenis onderdil. Lagi-lagi dia harus mundur untuk pergi ke toko lainnya. Mungkin dia pergi ke toko bangunan, ke toko alat-alat listrik dan sebagainya, semuanya akan menolaknya, kecuali ke toko aksesori komputer yang di sana tersedia flashdisk.
Kesimpulannya adalah bahwa mencari barang yang tidak diketahui namanya itu akan jauh lebih lama dan lebih sulit mendapatkannya dibandingkan dengan mencari barang yang sudah diketahui namanya. Begitu juga akan lebih lama kalau kita mencari file di komputer yang tidak diketahui nama filenya, dibandingkan dengan mencari file yang telah kita ketahui namanya. Demikian juga mencari orang yang tidak diketahui namanya, hanya diketahui ciri-ciri fisiknya saja.
Kedua, adanya ‘nama’ itu akan menjadikan sesuatu mudah dibedakan dari lainnya, sehingga akan tahu bagaimana memperlakukannya. Contohnya, meskipun sama-sama logamnya, yang satu dari emas yang lainnya dari kuningan. Yang berasal dari emas akan lebih diperlakukan istimewa dibandingkan yang terbuat dari kuningan. Tidak perduli bentuknya sama-sama gelangnya atau sama-sama kalungnya.
Ketiga, adanya ‘nama’ itu akan meringkas penggunaan kata. Misalnya; kita akan pergi menggunakan “bis”. Ini akan lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan kata kita akan pergi menggunakan “kendaraan yang memuat banyak orang, yang di dalamnya tersedia lebih dari 25 tempat duduk”
Keempat, adanya ‘nama’ itu akan mengurangi salah paham. Misalnya; “Dalam acara jalan sehat nanti kita harus memakai tutup kepala agar seragam”. Perintah semacam ini dapat menimbulkan salah persepsi, bila ada yang memakai caping pak tani, ada yang pakai topi pramuka, jangan disalahkan, karena perintahnya adalah memakai tutup kepala. Berbeda kalau perintahnya harus memakai topi sekolah atau topi pramuka.
Kelima, adanya ‘nama’ itu akan .... ini adalah bonus buat Anda para pembaca, supaya menambahkan kegunaan, keuntungan, kelebihan dan hikmah dari penggunaan “nama” agar tulisan ini menjadi lebih lengkap. Kontribusi pembaca sangat penulis hargai dan harapkan.
Penggunaan kata “dengan” pada kalimat “dengan nama ....” ini dapat berarti mengagungkan, karena kata “bismi” itu dapat berarti “dengan nama” dan dapat juga berarti “demi nama”. Dalam tradisi masyarakat dunia pada umumnya, penggunaan kata “demi” itu adalah untuk mengagungkan sesuatu.
Jadi dianjurkannya untuk mengawali segala aktifitas dengan basmallah itu berarti kita dalam bertindak itu harus mempertimbangkan supaya mengagungkan Allah. Sehingga kita tidak boleh beraktifitas yang negatif. Dengan demikian amal kita akan menjadi baik karena amal yang kita lakukan adalah untuk mengagungkan Allah.
Kata “Dengan” itu mempunyai makna adanya keterlibatan. Oleh karena itu, setiap aktifitas yang diawali dengan basmalah, edialnya justru mendorong kita untuk bertindak lebih semangat dan lebih serius dalam menjalankan, karena kita melibatkan Allah dalam aktifitas kita. Masak sih ketika kita ditemani presiden, kita malah bekerja santai.
Mudah-mudahan tulisan sederhana ini, menjadi pemicu bagi kita agar kita selalu mengawali setiap aktifitas kita dengan membaca basmalah. Dan semoga dengan penggunaan basmalah dalam mengawali setiap aktifitas kita itu, Allah mencatat semua aktifitas kita sebagai amal kebaikan kita. Amin.
Salam Sukses Bahagia
By Nur Muhid.
0852 2580 5657




Label: ,

2 Komentar:

Pada 20 April 2010 pukul 13.34 , Blogger Ringinsemar Group mengatakan...

Bismillah ...
niat ingsun makaryo,
mugi2 tansah sukses.
Amin.

 
Pada 17 Mei 2010 pukul 22.21 , Blogger tasawuf mengatakan...

semoga terkabul. amin

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda