Minggu, 08 Maret 2015

Interlock Al Qur'an


Bismillaahirrohmaanirrohiim
Ada seorang non muslim yang sangat penasaran dengan kitab umat Islam, mengapa kitab ini ditulis dengan huruf Arab seragam di seluruh dunia, padahal kitab suci agama yang lain tidak demikian. Motivasi awalnya ia membuka al Qur’an adalah untuk mencari kelemahannya. Ia adalah Micheal Dove, seorang ahli matematika dan komputer dari Kanada.
Dari sejak surat pertama sampai surat ke surat ke 73, ia belum mendapatkan hal yang anggap sebagai kelemahanannya, ketika ia sampai pada surat ke 74 ayat 30, yang artinya “Di atasnya ada 19” karena ia seorang ahli matematika, ia dibuat penasaran dengan penyebutan angka 19 ini. Apalagi pada ayat 31 disebutkan bahwa salah satu alasan penyebutan angka itu adalah sebagai penguji.

Arti ayat 31 “ Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu kecuali dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang-orang yang beriman bertambah imannya ....”
Dalam benak Dove timbul rasa penasaran “masak sih angka 19 itu dapat menambah iman bagi orang yang beriman, dapat membuat yakin bagi orang yang diberi Al Kitab, menjadi cobaan bagi orang-orang kafir?”
Ia mulai mengutak-atik angka 19 itu. Mulai dari keunikan angka 1, yaitu a. Angka pertama dari bilangan asli, b. 1 kalau dikalikan dengan bilangan berapa pun akan ketemu bilangan pengali tersebut, misalnya 1 x 2 = 2, 1 x 9 = 9, 1 x 100 = 100
Angka 9, keunikannya adalah a. bilangan tertinggi, b. bila dikalikan dengan bilangan asli berapa pun lalu hasil perkalian itu dijumlahkan, maka akan ketemu angka 9, misalnya
9 x 2 = 18 à 1+ 8 = 9
9 x 3 = 27 à 2 + 7 = 9
9 x 7 = 63 à 6 + 3 = 9
9 x 500 = 4.500 à 4 + 5 + 0 + 0 = 9.
Dst.
Setelah ia mengurai angka 19 ini lalu dihubungkan dengan iman, ia merasa tidak sedikit pun mempengaruhi keimanan, baik menjadi yakin atau menambah iman. Oleh karena itu, ia berkesimpulan bahwa inilah kelemahan isi Al Qur’an. Akan tetapi sesaat kemudian ia tersadar bahwa ia belum menghubungkan dengan teks ayat-ayat yang lain. Lalu ia membuka dari halaman pertama, ia mulai dari ayat 1 surat Al Fatihah
بسم الله الرحمن الرحيم = ب + س + م + ا + ل + ل + ه + ا + ل + ر + ح + م + ن + ا + ل + ح + ي + م = 19 menemukan fakta ini, ia bilang “Ah, ini cuma kebetulan”.
Lalu ia menghitung jumlah surat dalam Al Qur’an, jumlahnya ada 114, ia langsung hubungkan dengan angka 19, yaitu dengan membaginya. 114 : 19 = 6. hasilnya pas tanpa koma. Ini pun ia bilang “Ah, ini cuma kebetulan aja”
Dalam menghitung jumlah surat tadi, ia mendapati ada surat yang tidak diawali dengan basmalah, yaitu pada surat ke 9 (surat At Taubah). Ia mengira ini adalah kelemahnnya. Namun ia kembali disadarkan untuk mengecek dalam setiap surat, barangkali ada disebut di sana. Ternyata benar, ia menemukan basmalah secara lengkap berada pada surat An Naml (surat ke 27) ayat 30. Ia jumlah posisi ayat dan suratnya, yaitu 30 + 27= 57 à angka 57 : 19 = 3, lagi-lagi pas tanpa koma.
Ia juga menghitung interval antara surat yang tidak ada basmalahnya yaitu surat ke 9 sampai di surat yang memuat basmalah, yaitu surat ke 27. Ia menghitung dari 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27. ternyata intervalnya juga berjumlah 19.
Jumlah kata dalam kalimat bismillaahirrohmaanirrohiim, yang terdiri kata ism ada 19, (19 : 19 = 1). kata Allah ada 2.698, kalau dibagi 19 ada 142. jumlah kata Ar Rohman ada 57, bila dibagi 19 ada 3. jumlah kata Ar Rohim ada 114, bila dibagi 19 ada 6
Lima ayat dari wahyu pertama turun, yaitu ayat 1 – 5 surat Al ‘Alaq, ia hitung, jumlahnya ada 76 huruf. Angka 76 dibagi 19 ada 4. (bila Anda ingin membuktikan, silakan dengan Al Qur’an terbitan Madinah, karena kebanyakan dari Al Qur’an terbitan Indonesia, sering mengganti harokat berdiri dengan huruf alif, hal ini dapat membuat penambahan jumlah huruf dalam Al Qur’an). Surat Al ‘Alaq ini berjumlah 19 ayat, kalau dihitung dari belakang, surat ini menjadi urutan yang ke 19.
Begitulah seterusnya, ditemukan lebih dari 25 yang berhubungan dengan angka 19 ini. kalau awalnya ia boleh mengatakan bahwa itu adalah kebetulan, tapi setelah berkali-kali mendapatkan sesuatu yang unik seperti itu, ia tidak lagi dapat mengatakan bahwa itu adalah kebetulan lagi. Tapi ini pasti disengaja. Kesengajaan yang unik adalah hal yang ajaib. Dan keajaiban yang tidak dapat ditiru oleh manusia seperti itu adalah mukjizat.
Dalam buku yang berjudul “Membumikan Al Qur’an” kaya M. Quroisy Sihab. Disebutkan bahwa ada keseimbangan antara kata dan lawan katanya di dalam Al Qur’an, misalnya hidup dan mati, masing-masing disebut 145 kali. Manfaat dan madlorot, masing-masing disebut 50 kali. Kebaikan( sholihat) dan keburukan (sayyi’at), masing-masing disebutkan 167 kali. Panas dan dingin, masing-masing disebut 4 kali dst.
Ada pula keseimbangan antara kata dengan akibatnya, misalnya infaq dan ridlo, masing-masing disebut 73 kali. Kikir dan penyesalan, masing-masing disebut 12 kali. Keji dan marah, masing-masing disebut 26 kali dst.
Juga ada keseimbangan kata dan penyebabnya, misalnya pemborosan dan ketergesa-gesaan, masing-masing disebut 23 kali. Nasihat dan lidah, masing-masing disebut 25 kali. Tawanan dan perang, masing-masing disebut 6 kali dst.
Keseimbangan antara kata dengan kenyataan, misalnya kata hari dalam bentuk tunggal disebut 365 kali sama seperti jumlah hari dalam setahun. Kata hari dalam bentuk plural ( ayyam dan yaumaini) berjumlah 30 sama seperti jumlah hari dalam satu bulan. Kata bulan disebut 12 kali sama seperti jumlah bulan dalam setahun.
Al Qur’an menantang semua manusia untuk membuat yang setara dengan Al Qur’an, Sebgaimana yang tertera dalam surat Al Isro’; 88.
Artinya “Katakanlah; “Sungguh! Jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al Qur’an ini, tiadalah mereka sanggup membuat yang serupa seperti dia, sekalipun mereka saling membantu”
Untuk membuktikan kebenaran tantangan ini, Anda boleh mencobanya. Cobalah buat tulisan bebas temanya, bebas jumlahnya, mau sedikit selembar kwarto atau lebih banyak dari itu. Kreterianya ada keseimbangan dalam penggunaan kata-katanya, kata-katanya berbobot, kata-katanya juga indah, ada kata yang sengaja dibuat sebagai kelipatannya. Selamat mencoba!.
Demikian, kurang lebihnya saya mohon maaf, harapan saya semoga tulisan ini bermanfaat. Amin. Hanya kepada Allahlah kembali segala urusan.
Salam Sukses Bahagia
By Nur Muhid.


Ingin Umroh??? Ada kendala biaya???? Mau kerja  sampingan????
Silakan kontak  0852 2580 5657


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda