Sabtu, 09 Mei 2015

Surat Kepada Allah

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Ada seorang anak yang kekurangan biaya sekolah, maklum ia lahir dari keluarga yang tidak mampu, ia baru kelas 2 SMP, ia bingung harus mengadu kepada siapa supaya kekurangan biayanya itu dapat ditutup. Karena di sekolahnya beberapa hari yang lalu diajari tentang surat-menyurat, maka tergeraklah ia menulis surat untuk mengadukan persoalannya itu,.
Dalam surat itu, ia tuliskan seluruh kebutuhannya dengan rinci, ada spp, buku, pensil, sepatu, baju olah raga dsb, jumlah totalnya ada 920.000 rupiah. Di bawah tanda tangannya, ia tuliskan NB : karena jumlahnya itu tanggung, mohon agar dari jumlah yang ada itu digenapi menjadi satu juta rupiah


.
Anak yang lugu itu belum mempunyai kenalan yang dianggap mampu menolongnya, maka ia kirim surat itu ditujukan kepada Allah Swt di singgasananya. Dibaliknya ia tulis nama pengirim, yaitu dirinya lengkap dengan alamatnya, lalu ia belikan perangko dan dimasukan di kotak pos. Pak posnya bingung mendapati surat itu, karena tak tahu harus mengantarkan surat itu kemana, setelah merenung sesaat ia menemukan tempat yang layak untuk menerima surat itu. Ia berikan ke DEPAG, sekuriti yang menerima pertama surat itu terbengong-bengong begitu membaca kepada siapa surat itu ditujukan. Ia beranikan diri membukanya dan mendiskusikannya dengan teman-temannya. Dalam diskusi kecil itu sepakatlah mereka para sekuriti untuk iuran guna memenuhi permintaan surat itu. Dari iuran mereka itu terkumpul uang sejumlah 960 ribu rupiah. Meskipun kurang dari mereka putuskan untuk mengirim kepada anak pengirim surat itu. Begitu menerima balasan dengan jumlah uang sebesar itu, gembiralah anak itu, ia bersyukur kepada Allah yang telah sudi membalas suratnya. Selang beberapa bulan berikutnya, anak itu mengalami kekurang biaya lagi. Ia pun menuliskan surat senada yang juga ditujukan kepada Allah swt. Surat itu diantarkan oleh Pak pos kembali ke KEMENAG. Para sekuriti sangat senang mendapat surat yang dari pengirim yang dulu mereka kirimi uang. Mereka senang karena mereka merasa berhasil dapat menolong orang yang amat membutuhkan. Mereka buka surat lalu mereka baca bersama-sama. Dalam surat itu tertulis ia mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Allah swt karena telah berkenan mengabulkan permohonannya. Ya Allah ijinkanlah saya mengajukan permohonan kembali karena saya kekurangan biaya lagi. Ijinkanlah saya memerinci permohonan saya, lalu tertulis perincian permohonan yang panjang. jumlah yang ia ajukan kali ini lebih besar dari yang dulu yakni 1,5 juta rupiyah. Di bawah tanda tangannya ia tuliskan NB : Ya Allah mohon kalau mau mengirim uang lagi agar tidak dilewatkan sekuriti KEMENAG supaya jumlah yang saya ajukan tidak dikurangi oleh mereka. Tentu saja kata-kata yang ada di NB surat itu membuat mereka marah. Mereka telah repot-repot iuran kok malah dituduh memotong uangnya. Dalam kehidupan ini, hampir setiap orang dalam bertindak itu selalu dilandasi dengan niat yang baik, cuma kata baik di sini tentu menurut apa yang mereka masing-masing yakini sebagai baik. Tapi meskipun bertujuan baik kalau beda sudut pandangnya akan menjadi berbeda pula hasilnya. Oleh karena itu kita sebaiknya jangan buru-buru menilai orang lain berdasarkan kaca mata kita sebelum kita mengetahui apa yang dimauinya. Kita mempunyai dua telinga itu akan jauh lebih baik bila kita optimalkan dengan banyak mendengar, setidaknya mau mendengar dari pihak lain, menilai setelah kita tahu apa motivasi dari tindakan orang lain akan jauh lebih bijak. Kita jangan buru-buru bangga bisa berkomentar, kalau komentar itu tidak representatif, tidak mewakili keadaan yang sebenarnya. Komentar yang tidak representative itu justru akan kembali kepada si pengomentar itu penilaian yang negative dari orang lain yang menurunkan kesan positif atau menurunkan citra dari si pengomentar. Selain itu dapat juga timbul fitnahg baru karena komentarnya tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kedua-dua ini tentu sama-sama tidak baik. Oleh karena itu tahanlah berkomentar sampai informasi yang didapat telah memadai. Bangga bisa berkomentar sebelum data yang diperoleh cukup memadai adalah tanda bahwa orang itu kurang bijak.
By Nur Muhid
Salam Sukses Bahagia
Ingin Umroh? Ada kendala biaya? Mau solusinya? Silakan hubungi 0852-2580-5657

Label: , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda