Senin, 30 Maret 2015

‘Menghadirkan’ Nabi di Era Modern

 Bismillaahir rohmaanir rohiim
Dan sungguh dalam diri utusan Allah (Muhammad) terdapat suri tauladan yang baik bagi kamu sekalian” (QS. Al-Ahzab).
Sebagai seorang Nabi, Muhammad SAW adalah manusia paripurna. Ia adalah sosok yang hadir dengan segala atribut ber-genre  sempurna. Kesempurnaan yang ia tampilkan adalah sebentuk hasil akumulatif dari dua sisi: tuntunan ilahi dan kreatifitas insani. Yang pertama merupakan sebuah aksioma di mana sebagai seorang pembawa risalah, nabi Muhammad senantiasa dinaungi sinaran petunjuk dari yang Maha Suci. Karenanya, seluruh laku dan sikap hidupnya tak pernah lepas dari kebaikan dan kesempurnaan budi pekerti. Sejak masa paling awal,
Baca selengkapnya »

Label: , , , , , , , ,


.. selengkapnya ..!

Minggu, 29 Maret 2015

Pakaian: Antara Fungsi dan Gengsi

Bismillaahir rohmaanir rohiim
Wahai anak adam, sungguh telah Kami turunkan kepadamu pakaian yang menutupi aib-mu, dan menjadi perhiasan (bagimu)… (QS. Al-A’raf: 26)

Merebaknya trend dan mode dalam kehidupan manusia, telah merambah segala bidang tak terkecuali bidang pakaian. Bidang terakhir ini, bahkan terindikasi sebagai bagian yang paling dinamis dalam perkembangannya. Ada banyak mode, trend, gaya dan lain-lain yang berubah dan berkembang begitu cepatnya. Perubahan ini tentu sebagai bagian dari kreasi dan kreativitas manusia dalam memenuhi ‘seleranya’.
Baca selengkapnya »

Label: , , , , , , , ,


.. selengkapnya ..!

Jumat, 27 Maret 2015

Membaca fenomena Alam

Bismillaahir rohmaaanir rohiim
Fenomena alam yang terjadi dan menjadi bagian dari realitas hidup kita hari ini, menunjukkan wajah ‘kurang bersahabat’. Berbagai berita mengabarkan tentang ‘amuk alam’ yang melanda beberapa wilayah di Negeri ini. Barangkali, tidak perlu jauh mencari bukti, sebab masing-masing kita juga menyadari kenyataan ini di sekeliling kita, meski dengan intensitas yang berbeda. Prediksi tentang alam yang dulu terpercaya untuk dijadikan patokan, kini seolah ‘mandul’ dan tak meyakinkan.
Baca selengkapnya »

Label: , , , , , ,


.. selengkapnya ..!

Kamis, 26 Maret 2015

Spirit Pendidikan dalam Tauhid


Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Nama Luqman al-Hakim adalah salah satu nama istimewa yang tercantum dalam al-Qur’an. Ia adalah sosok manusia biasa, namun memiliki prestasi dan keistimewaan atas nasehat-nasehat yang ia berikan kepada putranya. Nasehat-nasehat ini mencerminkan sebuah pendidikan yang diletakkan orang tua terhadap anaknya. Demikian istimewa, hingga Allah berkenan menjadikannya teladan dalam al-Qur’an, dan dengan demikian selayaknya menjadi ‘acuan’ kita sebagai umat setelahnya. Satu diantara prinsip pendidikan Luqman adalah tauhid,  yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
Baca selengkapnya »

Label: , , , , , , , , ,


.. selengkapnya ..!

Minggu, 22 Maret 2015

Adil


Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Secara bahasa, kata adil biasa dimaknai sebagai meletakkan sesuatu pada tempatnya (wadl’u syai’in ‘ala mahallihi). Makna ini cukup simpel dan sederhana, namun memiliki cakupan yang amat luas. Lebih dari itu, ia juga memiliki kompleksitas  tatkala dipahami dan dipraktekkan. Pasalnya, makna ini pada gilirannya memunculkan pemahaman yang beragam, sehingga beragam pula praktek nyatanya.
 Setiap orang, dalam standar normal dan umum, pasti menyukai sikap adil. Adil dalam makna yang asli dan meletakkannya dalam berbagai konteks kehidupan, sehingga masing-masing yang terkait dengan aktivitas tertentu merasa nyaman. Sebab, adil menjadi kata kunci yang selalu diperjuangkan
Baca selengkapnya »

Label: , , , , , , ,


.. selengkapnya ..!

Sabtu, 21 Maret 2015

Yang kecil yang berkah

Bismillahir rohmaanir rohiim
Seorang pujangga Barat mengatakan bahwa small is beautiful, sebuah ungkapan yang mengandung pengertian secara bebas kecil itu indah. Ungkapan ini terlihat sepele, namun sejatinya memiliki makna yang cukup dalam. Secara filosofis dapat dipahami bahwa hal-hal besar, tak dapat dipungkiri, berasal dari hal-hal kecil. Tidak ada sesuatu yang disebut besar, tanpa melalui satu tahapan yang berkategori kecil.  
Suatu ketika, Nabi SAW datang ke rumah ‘Aisyah ra dan melihat seorang wanita sedang duduk bersamanya. Ketika beliau bertanya tentang wanita itu, Aisyah menjawab bahwa wanita itu adalah
Baca selengkapnya »

Label: , , ,


.. selengkapnya ..!

Rabu, 18 Maret 2015

Indahnya Berbagi

Bismilllahir rohmaanir rohiim
Adalah sebuah keindahan hidup bila masing-masing dari kita memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Betapa tidak, dengan kepekaan ini, kita akan senantiasa berupaya melihat orang lain, kelompok lain, dengan pandangan kasih, perasaan sayang. Rasa simpati selalu muncul dalam interaksi sosial yang ada, dan setiap kita akan selalu menunjukkan yang terbaik bagi orang lain.
Gambaran harmonisasi sosial semacam ini pernah mewujud dalam tatanan masyarakat era Baginda Rasul. Masing-masing dari Sahabat Nabi berupaya menunjukkan dan memberikan yang terbaik bagi saudaranya. Mereka tak akan
Baca selengkapnya »

Label: , , , , ,


.. selengkapnya ..!

Senin, 16 Maret 2015

Meneladani Sang Khalifah, Khalifah Abu Bakar

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim
Kanjeng Nabi Muhammad wafat tanpa meninggalkan pesan siapa yang harus menggantikannya sebagai pemimpin umat.. Beberapa kerabat Rasul berpendapat bahwa Ali bin Abu Thalib -misan dan menantu yang dipelihara Nabi Muhammad sejak kecil yang paling berhak. Namun sebagian kaum Anshar, warga asli Madinah, berkumpul di Balai Pertemuan (Saqifa) Bani Saudah. Mereka hendak mengangkat Saad bin Ubadah sebagai pemimpin umat.
Ketegangan terjadi. Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah datang untuk mengingatkan mereka. Perdebatan terjadi, sampai dua tokoh Muhajirin dan
Baca selengkapnya »

Label: , , , , , , , , , ,


.. selengkapnya ..!

Jumat, 13 Maret 2015

Memahami makna mukmin

Bismillaahir rohmaanir rohiim
Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar (QS. Hud: 34).
Al-Qur’an menggambarkan bagaimana sifat mukmin dan mengumpamakannya sebagai orang yang memiliki panca indera dan mampu menggunakannya sebagaimana mestinya. Ayat di atas memberikan informasi bagaimana  perbandingan antara orang yang beriman dengan mereka yang ingkar. Secara gamblang dan jelas al-Qur’an mengilustrasikan
Baca selengkapnya »

Label: , , , ,


.. selengkapnya ..!

Kamis, 12 Maret 2015

IKHLAS: Membersihkan Hati dalam Mengabdi

Bismillahir rohmaanir rohiim

Ikhlas merupakan rukun terpenting dari semua perbuatan hati. Karena menjadi dasar terbangunnya semua bentuk ibadah.
Rosulullob bersabda : 
Alloh tidak akan menerima amal perbuatan kecuali yang murni untuk-Nya dan mencapai ridlo-Nya.
Ihklas artinya suci dari pamprih atau tulus hati.Orang yang ihklas adalah orang yang membersihkan hatinya dari segala sesuatu selain Allah,yakni meninggalkan riya’ dalam beramal. Pernah suatu hari Nabi Isa a.s ditanya oleh sahabatnya,
Baca selengkapnya »

.. selengkapnya ..!

Rabu, 11 Maret 2015

FILOSOFI DAKWAH

“Ud’u ilaa sabiili Rabbika bilhikmati wal mau’izhatil hasanati wa jaadilhum billatii hiya ahsan; inna rabbaka huwa a’lamu biman dhalla ‘an sabiilihi wahuwa a’lamu bilmuhtadiin.”
( Ajaklah ke Jalan Tuhan-mu dengan cara hikmah, nasehat yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang terbaik, sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang tersesat dari jalan-Nya, dan Ia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk ) QS. An-Nahl: 125
Ayat 16. al-Nahl: 125 ini merupakan perintah Allah kepada utusan-Nya, Rasulullah SAW
Baca selengkapnya »

Label: , , , , ,


.. selengkapnya ..!

Minggu, 08 Maret 2015

Interlock Al Qur'an


Bismillaahirrohmaanirrohiim
Ada seorang non muslim yang sangat penasaran dengan kitab umat Islam, mengapa kitab ini ditulis dengan huruf Arab seragam di seluruh dunia, padahal kitab suci agama yang lain tidak demikian. Motivasi awalnya ia membuka al Qur’an adalah untuk mencari kelemahannya. Ia adalah Micheal Dove, seorang ahli matematika dan komputer dari Kanada.
Dari sejak surat pertama sampai surat ke surat ke 73, ia belum mendapatkan hal yang anggap sebagai kelemahanannya, ketika ia sampai pada surat ke 74 ayat 30, yang artinya “Di atasnya ada 19” karena ia seorang ahli matematika, ia dibuat penasaran dengan penyebutan angka 19 ini. Apalagi pada ayat 31 disebutkan bahwa salah satu alasan penyebutan angka itu adalah sebagai penguji.

Arti ayat 31 “ Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu kecuali dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang-orang yang beriman bertambah imannya ....”
Dalam benak Dove timbul rasa penasaran “masak sih angka 19 itu dapat menambah iman bagi orang yang beriman, dapat membuat yakin bagi orang yang diberi Al Kitab, menjadi cobaan bagi orang-orang kafir?”
Ia mulai mengutak-atik angka 19 itu. Mulai dari keunikan angka 1, yaitu a. Angka pertama dari bilangan asli, b. 1 kalau dikalikan dengan bilangan berapa pun akan ketemu bilangan pengali tersebut, misalnya 1 x 2 = 2, 1 x 9 = 9, 1 x 100 = 100
Angka 9, keunikannya adalah a. bilangan tertinggi, b. bila dikalikan dengan bilangan asli berapa pun lalu hasil perkalian itu dijumlahkan, maka akan ketemu angka 9, misalnya
9 x 2 = 18 à 1+ 8 = 9
9 x 3 = 27 à 2 + 7 = 9
9 x 7 = 63 à 6 + 3 = 9
9 x 500 = 4.500 à 4 + 5 + 0 + 0 = 9.
Dst.
Setelah ia mengurai angka 19 ini lalu dihubungkan dengan iman, ia merasa tidak sedikit pun mempengaruhi keimanan, baik menjadi yakin atau menambah iman. Oleh karena itu, ia berkesimpulan bahwa inilah kelemahan isi Al Qur’an. Akan tetapi sesaat kemudian ia tersadar bahwa ia belum menghubungkan dengan teks ayat-ayat yang lain. Lalu ia membuka dari halaman pertama, ia mulai dari ayat 1 surat Al Fatihah
بسم الله الرحمن الرحيم = ب + س + م + ا + ل + ل + ه + ا + ل + ر + ح + م + ن + ا + ل + ح + ي + م = 19 menemukan fakta ini, ia bilang “Ah, ini cuma kebetulan”.
Lalu ia menghitung jumlah surat dalam Al Qur’an, jumlahnya ada 114, ia langsung hubungkan dengan angka 19, yaitu dengan membaginya. 114 : 19 = 6. hasilnya pas tanpa koma. Ini pun ia bilang “Ah, ini cuma kebetulan aja”
Dalam menghitung jumlah surat tadi, ia mendapati ada surat yang tidak diawali dengan basmalah, yaitu pada surat ke 9 (surat At Taubah). Ia mengira ini adalah kelemahnnya. Namun ia kembali disadarkan untuk mengecek dalam setiap surat, barangkali ada disebut di sana. Ternyata benar, ia menemukan basmalah secara lengkap berada pada surat An Naml (surat ke 27) ayat 30. Ia jumlah posisi ayat dan suratnya, yaitu 30 + 27= 57 à angka 57 : 19 = 3, lagi-lagi pas tanpa koma.
Ia juga menghitung interval antara surat yang tidak ada basmalahnya yaitu surat ke 9 sampai di surat yang memuat basmalah, yaitu surat ke 27. Ia menghitung dari 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27. ternyata intervalnya juga berjumlah 19.
Jumlah kata dalam kalimat bismillaahirrohmaanirrohiim, yang terdiri kata ism ada 19, (19 : 19 = 1). kata Allah ada 2.698, kalau dibagi 19 ada 142. jumlah kata Ar Rohman ada 57, bila dibagi 19 ada 3. jumlah kata Ar Rohim ada 114, bila dibagi 19 ada 6
Lima ayat dari wahyu pertama turun, yaitu ayat 1 – 5 surat Al ‘Alaq, ia hitung, jumlahnya ada 76 huruf. Angka 76 dibagi 19 ada 4. (bila Anda ingin membuktikan, silakan dengan Al Qur’an terbitan Madinah, karena kebanyakan dari Al Qur’an terbitan Indonesia, sering mengganti harokat berdiri dengan huruf alif, hal ini dapat membuat penambahan jumlah huruf dalam Al Qur’an). Surat Al ‘Alaq ini berjumlah 19 ayat, kalau dihitung dari belakang, surat ini menjadi urutan yang ke 19.
Begitulah seterusnya, ditemukan lebih dari 25 yang berhubungan dengan angka 19 ini. kalau awalnya ia boleh mengatakan bahwa itu adalah kebetulan, tapi setelah berkali-kali mendapatkan sesuatu yang unik seperti itu, ia tidak lagi dapat mengatakan bahwa itu adalah kebetulan lagi. Tapi ini pasti disengaja. Kesengajaan yang unik adalah hal yang ajaib. Dan keajaiban yang tidak dapat ditiru oleh manusia seperti itu adalah mukjizat.
Dalam buku yang berjudul “Membumikan Al Qur’an” kaya M. Quroisy Sihab. Disebutkan bahwa ada keseimbangan antara kata dan lawan katanya di dalam Al Qur’an, misalnya hidup dan mati, masing-masing disebut 145 kali. Manfaat dan madlorot, masing-masing disebut 50 kali. Kebaikan( sholihat) dan keburukan (sayyi’at), masing-masing disebutkan 167 kali. Panas dan dingin, masing-masing disebut 4 kali dst.
Ada pula keseimbangan antara kata dengan akibatnya, misalnya infaq dan ridlo, masing-masing disebut 73 kali. Kikir dan penyesalan, masing-masing disebut 12 kali. Keji dan marah, masing-masing disebut 26 kali dst.
Juga ada keseimbangan kata dan penyebabnya, misalnya pemborosan dan ketergesa-gesaan, masing-masing disebut 23 kali. Nasihat dan lidah, masing-masing disebut 25 kali. Tawanan dan perang, masing-masing disebut 6 kali dst.
Keseimbangan antara kata dengan kenyataan, misalnya kata hari dalam bentuk tunggal disebut 365 kali sama seperti jumlah hari dalam setahun. Kata hari dalam bentuk plural ( ayyam dan yaumaini) berjumlah 30 sama seperti jumlah hari dalam satu bulan. Kata bulan disebut 12 kali sama seperti jumlah bulan dalam setahun.
Al Qur’an menantang semua manusia untuk membuat yang setara dengan Al Qur’an, Sebgaimana yang tertera dalam surat Al Isro’; 88.
Artinya “Katakanlah; “Sungguh! Jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al Qur’an ini, tiadalah mereka sanggup membuat yang serupa seperti dia, sekalipun mereka saling membantu”
Untuk membuktikan kebenaran tantangan ini, Anda boleh mencobanya. Cobalah buat tulisan bebas temanya, bebas jumlahnya, mau sedikit selembar kwarto atau lebih banyak dari itu. Kreterianya ada keseimbangan dalam penggunaan kata-katanya, kata-katanya berbobot, kata-katanya juga indah, ada kata yang sengaja dibuat sebagai kelipatannya. Selamat mencoba!.
Demikian, kurang lebihnya saya mohon maaf, harapan saya semoga tulisan ini bermanfaat. Amin. Hanya kepada Allahlah kembali segala urusan.
Salam Sukses Bahagia
By Nur Muhid.


Ingin Umroh??? Ada kendala biaya???? Mau kerja  sampingan????
Silakan kontak  0852 2580 5657



.. selengkapnya ..!

Makna Dzikir

Secara bahasa, dzikir bermula dari dzakara, yadzkuru, dzukr/dzikr, merupakan perbuatan dengan lisan (menyebutkan atau menuturkan) atau dan dengan hati (mengingat/ menyebut dan mengingat). Ada yang berpendapat bahwa dzukr (bidlammi) saja yang bisa berarti pekerjaan hati dan lisan, sedang dzikr (bilkasri) khusus pekerjaan lisan.
Dalam peristilahan kata, dzikr tidak terlalu jauh pengertian-nya dengan makna-makna lughawinya semula. Bahkan kamus-kamus moderen seperti
Baca selengkapnya »

Label: , , , , , ,


.. selengkapnya ..!